XtGem Forum catalog

DzauqWap



KESULITAN ADALAH SIFAT DUNIA
"Jangan heran atas terjadinya kesukaran-kesukaran selama engkau berada di dunia, sebab ia tidak melahirkan kecuali yang layak atau asli menjadi sifatnya."
Demikian kata Ibnu Athaillah dalam kitab Al Hikam.
Maka selama kita berada di dunia jangan heran akan teqjadinya sesuatu yang menyulitkan kita, sebab segala sesuatu yang menyusahkan kita sudah menjdi sifat dunia, tidak bisa tidak.

Kebanyakan orang yang tidak memiliki ilmu beranggapan bahwa dikaruniai dunia yang melimpah merupakan tanda keutamaan di sisi Allah. Padahal Allah telah berfirman : "Orang-orang yang menginginkan kehidupan dunia berkata : 'Semoga kita memiliki seperti apa yang telah diberikan kepada Karun, sesungguhnya ia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar.' Sedang orang-orang yang dianugrahi ilmu berkata : ' Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah itu lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, dan pahala itu tidak diperoleh kecuali oleh orang-orang yang sabar.'"
(Al Qashash: 79-80)

Sedang orang-orang yang memiliki mata hati, kecukupan adalah nikmat terbesar, dan merasa kurang adalah hal yang memayahkan, menyakitkan dan menimbulkan kegelisahan.

Dalam hal ini Ibnu Athaillah mengungkapkan sebagai berikut :
" Sebagian dari kesempurnaan nikmat atar dirimu adalah jika Allah memberimu rezeki yang cukup dan menahanmu sesuatu yang dapat menyesatkanmu, kurangilah kesenanganmu terhadap dunia agar berkurang pula kesedihanmu terhadap dunia."

Seorang arif ditanya : "Mengapa engkau tidak pernah risau?" Jawabnya: "Karena aku tidak menyimpan barang yang dapat merisaukan jika hilang, sebab sesuatu yang menyenangkan (dari dunia) itulah yang merisaukan, jika sedikit yang disenangi maka sedikit yang merisaukan."

Abul Qasim Al-Junaid berkata: "Seorang yang berakal sehat itu adalah yang meneliti segala sesuatu, mencari yang lebih utama untuk dikerjakan dan didahulukan dari yang lainnya,
dan selalu mengikuti petunjuk Allah dan Rasullah, dapat membedakan apa yang bermanfaat atau madharat baginya dunia dan ahirat."

Syekh Abu Ali Ats-Tsaqafi berkata: "Jangan kau terlalu sibuk dengan urusan dunia kala ia datang, dan jangan pula menyesal kala ia pergi."


[<<] [home] [>>]


editor :
barak musthafa